kunjungan ke

TERIMAKASIH TELAH BERKUNJUNG, MAANFAATKAN FASILITAS SMS GRATIS, YM, FACEBOOK, TWITTER DLL UNTUK BERHUBUNGAN DENGAN KAMI

Kamis, 03 Maret 2011

TAMAN UJUNG



Sejarah:
Istana Air Ujung, yang oleh masyarakat setempat disebut Taman Soekasada
Ujung dibangun pada tahun 1919. Namun, peresmian kompleks istana air ini
dialkukan pada tahun 1912.
Istana air yang dikonstruksi oleh raja terakhir Karangasem, I Gusti Bagus
Jelantik, yang memerintah di Karangasem antara 1909 dan 1945.
Taman Ujung dibangun untuk menyambut dan melayani tamu-tamu penting dan
raja-raja dari negara retangga, disamping sebagi tempat untuk raja dan
keluarga kerajaan.
Lokasi:
Taman Sukasada Ujung terletak di Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem-sekitar
85 km dari Bandar Udara Ngurah Rai atau 5 km dari Amlapura.
Fasilitas:
Aktifitas pariwisata di daerah ini antara lain: warung makan, restoran
kecil, dan areal parkir yang luas. Para wisatawan yang tertarik dengan
produk kerajinan lokal dapat menemukannya di beberapa toko seini yang ada
di sini.
Deskripsi:
Taman Soekasada Ujung telah diumumkan sebagai objek wisata budaya mengingat dianggap sebagai satu dari warisan budaya yang ada di Kabupaten Karangasem.
Kompleks Taman Soekasada Ujung merupakan kombinasi dari arsitektur Bali dan Eropa. Terdapat tiga kolam besar dan luas di daerah ini. Di tengah kolam utama, terdapat bangunan yang menghubungkan sisi-sisi kolam dengan
dua jembatan.
Pada kompleks tertinggi, kita akan menemukan patung "warak" (badak). Di bawah wark adalah patung banteng. Dari tempat tinggi ini kita bisa melihat pemandangan laut yang mengagumkan dengan hutan yang menghijau, keindahan Gunung Agung yang dikombinasikan dnegan persawahan yang hijau.
Kemegahan Taman Ujung telah dirusak akibat meletusnya Gunung Agung pada
tahun 1963 dan diperburuk dengan gempa bumi pada tahun 1979. Namun,
penyelematan telah dilakukan untuk membawa kembali kejayaan kompleks
istana air ini dengan merekonstruksi dan merevitalisasinya. Meskipun
tidak seutuh dulu, namun kemegahannya terlihat sampai sekarang.

BESAKIH



Sejarah
Pura ini pada awalnya dibangun di suatu desa suci yang disebut Hulundang Basukih, yang kini dikenal sebagai Desa Besakih. Nama Besakih diambil dari kata "Basuki" atau dalam naskah kuno ditulis sebagai Basukir atau Basukih. Kata Basuki sendiri diambil dari kata Sanskerta "Wasuki" yang berarti "penyelamat".
Sementara, dalam mitologi Samudramanthana disebutkan bahwa Basuki adalah nama naga yang melingkari Gunung Mandara.
Cerita kuno menyebutkan bahwa Pura Besakih dibangun oleh Rsi Markandya dan pengikutnya sekitar abad ke-11. Pada waktu itu, Rsi Markandya ingin pergi ke Gunung Agung untuk membangun peristirahatan. Namun, proses pembangunannya bermasalah karena meninggalnya para pengikutnya akibat suatu penyakit. Untuk menyelamatkan para pengikutnya maka Rsi Markandya membuat sebuah tempat pemujaan terhadap Tuhan sebagai penyelamat. Tempat pemujaan tersebut disebut "Sanggar Basuki".
Lokasi:
Pura Besakih terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, sebelah Barat Daya Gunung Agung-sekitar 44 km dari Amlapura dan 62 km dari Denpasar.
Fasilitas:
Beberapa fasilitas penunjang pariwisata yang tersedia di daerah ini antara lain: warung makan, penjual buah-buahan, dan toko barang-barang seni. Tempat parkir juga tersedia dan pemandu wisata local yang selalu siap memberikan layanan terbaiknya.
Deskripsi:
Pura Besakih merupakan salah satu objek wisata yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan tempat wisata lainnya. Pura Besakih menjadi terkenal karena kompleks candi yang didirikan disana, sehingga dikenal sebagai Pura Utama di Bali. Besakih yang menawarkan atmosfir religius dibangun berdasarkan pada empat arah.

GOA LAWAH




Salahsatu lokasi tujuan wisata popular di Kabupaten Klungkung adalah PuraKahyangan Jagat Goa Lawah. Pura ini terdapat di desa Pesinggahan,Kecamatan Dawan. Lokasinya sangat mudah untuk dijangkau karena persis berada dipinggir jalan utama antara kota Semarapura – ibukotaKabupaten Klungkung menuju kota Amlapura- ibukota KabupatenKarangasem. Sekitar 49 kilometer dari Denpasar atau 50 menitperjalanan dengan kendaraan roda empat maupun sarana transportasilainnya.
Uniknya Pura ini dihuni ribuan kelelawar dan ular yang hidup harmonis. Oleh masyarakat setempat kelelawar dan ular ini sangat disucikan. Catatan sejarah menyebut Pura Goa Lawah ini, tempat bertahtanya Ida Sang Hyang Basukih dan menurut Padma Bhuwana, pura ini berada di arah tenggara sebagai kedudukan Dewa Maheswara. Konon Goa yang terdapat di pura ini, tembus ke Gunung Agung dan diperkirakan merupakan bekas aliran sungai bawah tanah.
Arealpura dibagi atas Tri Mandala : Jeroan, sebagai utama mandala dimanaGoa ini berada dengan beberapa Pelinggih utama; Jaba Tengah, sebagaimadya mandala diisi dengan beberapa pelinggih dan Jaba Sisi adalahpantai atau segara Goa Lawah yang dipisahkan dengan jalan Semarapura-Amlapura. Pemugaran pura yang telah dilangsungkan beberapa tahun lalusemakin mempercantik wajah pura, sangat sayang untuk dilewatkan saatberwisata di pulau Bali

TRUNYAN

Trunyan, suatu lokasi di pinggir danau batur. Merupakan suatu area yang dihuni oleh penduduk asli Bali, dan terkenal dengan "pemakaman" terbuka yang unik. Untuk mencapai lokasi kita harus menggunakan jasa perahu motor yang tersedia di pinggir danau batur.  Perjalan ke lokasi kurang lebih memakan waktu 20 menit.




Konon penduduk didaerah trunyan adalah penduduk asli Bali, sebelum kedatangan penduduk Bali yang merupakan keturunan "Mojopahit". Didaerah trunyan, penduduk memiliki adat pemakaman yang cukup unik. Dimana bila ada warga yang meninggal, jenasah "dimakamkan" di atas batu besar yang memiliki cekungan 7 buah. Cekungan itu sendiri terbentuk secara alamiah saat Gunung Agung meletus. Jenasah hanya diletakkan begitu saja diatas cekungan batu dengan hanya dipagari bambu anyam secukupnya. Uniknya, meskipun sudah berhari-hari dan tidak di"balsem" tetapi jenasah sama sekali tidak bau.
Rahasia mayat-mayat tidak menyebarkan bau busuk ternyata terletak pada pohon Taru Menyan yang dibiarkan tumbuh lestari dan rimbun di sekitar tempat pemakaman tersebut. Bau harum yang dikeluarkan oleh pohon Taru Menyan ini mengalahkan bau busuk yang dikeluarkan oleh jenazah yang membusuk sampai akhirnya tinggal kerangka tulang. Saya sendiri menyaksikan dari jarak kurang dari 1 meter jenasah yang sudah berumur 3 minggu, tetapi tidak sedikitpun tercium bau busuk. Konon nama Desa Trunyan diambil dari nama pohon Taru Menyan ini.










Desa ini memiliki tiga jenis kuburan, yang terdiri dari kuburan utama, diperuntukkan bagi jenazah orang yang dianggap paling suci/baik dan meninggal secara wajar dengan jazad utuh. Biasanya orang -orang yang dikuburkan disini adalah pemuka agama dan pemimpin atau pemuka adat dan lain-lain yang dihormati. Kuburan yang kedua adalah kuburan bagi orang dewasa dan bayi yang meninggal dengan jasad utuh. Sedangkan untuk kuburan yang terakhir adalah kuburan bagi orang-orang yang meninggal secara tidak wajar seperti dikarenakan bunuh diri, bencana alam atau kecelakaan lalu lintas dan sebagainya yang jenazahnya tidak lengkap atau cacat.

TAMPAK SIRING



Tampaksiring adalah sebuah kota kecil yang memiliki monument tua yang paling mengesankan di Bali, disini juga terdapat sebuah pura besar yang penting serta tempat pemandian umum, Tampaksiring adalah tempat persinggahan bagi wisatawan dari Ubud yang akan ke Danau Batur.Kawasan Tampak Siring sudah sangat populer, terutama karena presiden pertama RI – Soekarno, mendirikan Istana Negara yang lokasinya berdekatan dengan Pura Tirta Empul. Nama Tampaksiring diambil dari dua buah kata bahasa Bali, yaitu tampak (yang bermakna ‘telapak ‘) dan siring (yang bermakna ‘miring’). Menurut sebuah legenda yang terekam pada daun lontar Usana Bali, nama itu berasal dari bekas telapak kaki seorang Raja yang bernama Mayadenawa. Raja ini pandai dan sakti, tetapi bersifat angkara murka. Ia menganggap dirinya dewa serta menyuruh rakyatnya menyembahnya. Sebagai akibat dari tabiat Mayadenawa itu, Batara Indra marah dan mengirimkan balatentaranya untuk menghacurkannya. Namun, Mayadenawa berlari masuk hutan. Agar para pengejarnya kehilangan jejak, ia berjalan dengan memiringkan telapak kakinya. Dengan begitu ia berharap agar para pengejarnya tidak mengenali bahwa jejak yang ditinggalkannya itu adalah jejak manusia, yaitu jejak Mayadenawa.Usaha Mayadenawa gagal. Akhirnya ia ditangkap oleh para pengejarnya. Namun, sebelum itu, dengan sisa-sisa kesaktiannya ia berhasil menciptakan mata air beracun yang menyebabkan banyak kematian bagi para pengejarnya setelah mereka meminum air dari mata air ciptannya itu. Batara Indra pun menciptakan mata air yang lain sebagai penawar air beracun tersebut. Air Penawar racun itu diberi nama Tirta Empul (yang bermakna ‘airsuci’). Kawasan hutan yang dilalui Raja Mayadenawa denagn berjalan di atas kakinya yang dimiringkan itulah wilayah ini dikenal dengan nama Tampaksiring. Tampaksiring memiliki beberapa obyek wisata yang sudah dikenal oleh wisatawan mancanegara maupun domestic, adapun obyek tersebut adalah : Dikalangan wisatawan domestik kecamatan dengan 8 desa ini tersohor karena ada istana presiden. Namun sesungguhnya, kecamatan dengan luas 42,63 Km persegi ini banyak memiliki obyek-obyek wisata yang sudah terkenal di seluruh dunia. Seperti Gunung kawi, Pura Tirta Empul dan banyak lagi situs-situs peninggalan sejarah hingga ke wilayah selatan.

GOA GAJAH



Obyek wisata Goa Gajah berada di desa Bedulu, kecamatan Blahbatuh, kabupaten Gianyar. Dari ibukota Denpasar, hanya menempuh waktu lebih kurang 45 menit atau berjarak sekitar 30 km kearah timur laut, berada di jalur jalan raya antara Ubud ke Kintamani. Goa Gajah merupakan obyek wisata bersejarah berupa gua tempat pertapaan dan kegiatan agama Budha dan agama Siwa. Selain terdapat artefak-artefak bersejarah, obyek wisata ini memiliki pemandangan alam yang indah karena dikelilingi persawahan dan sungai kecil (pakung). Goa Gajah dibangun pada tepi jurang dari pertemuan sungai kecil yang airnya kemudian mengalir ke sungai Petanu. Karena pertemuan aliran dua buah sungai yang disebut "campuhan" dipandang memiliki nilai magis, maka tempat pertapaan tersebut dibangun. Tempat pertapaan dan kegiatan agama Budha berada di seberang selatan sungai sedangkan di seberang utara sungai merupakan tempat pertapaan dan kegiatan agama Siwa. Asal-usul Goa Gajah belum dapat diketahui secara pasti. Menurut kitab Jawa Kuno, Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365 Masehi, nama Goa Gajah berasal dari kata "Lwa Gajah", Lwa berasal dari lwah atau loh yang berarti air atau sungai dan Gajah adalah nama sungai yang sekarang disebut sungai Petanu. Pendapat lain mengatakan nama Goa Gajah berasal dari arca Ganesha yang berada di dalam gua pada sudut barat laut di mana arca Ganesha tersebut kepalanya memakai belalai seperti gajah. Pada prasasti Dawan tahun 975 Saka dan prasasti Pandak Bandung menyebutkan nama pertapaan "Antakunjarapada". Bila ditinjau dari arti kata 'kunjara' yang berarti gajah, dan 'anta' yang berarti akhir atau batas, sedangkan 'pada' berarti tempat atau wilayah. Dengan demikian Antakunjarapada berarti tempat pertapaan yang terletak pada perbatasan wilayah Air Gajah, yang sekarang disebut Goa Gajah. Pertapaan Goa Gajah yang dalam bahasa Sansekerta disebut Antakunjarapada dapat dihubungkan dengan pertapaan Kunjarakunja yang berada di India selatan di lereng Gunung Kunjara, tempat kediaman Rsi Agastya yang sekarang disebut Agastya-malai. Lingkungan sekitar pertapaan Kunjarakunja yang berada di pegunungan di tepi aliran sungai Tamraparni yang diperkirakan menjadi konsep penamaan pertapaan Goa Gajah. Arca Budha dan relief di pertapaan agama Budha yang berada di seberang selatan sungai memiliki bentuk sama dengan yang ada di Candi Borobudur. Berdasarkan bukti tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pada abad ke 8 Masehi, Goa Gajah telah menjadi kegiatan agama Budha, lebih tua dari peninggalan agama Siwa yang terdapat di dalam gua itu sendiri. Peninggalan yang ada di dalam gua seperti patung Ganesha, Trilingga dalam satu lapik dan tulisan Kadiri Kwadrat pada dinding sebelah timur pintu masuk yang berbunyi "kumon sahy (w) angsa" yaitu tulisan yang berbentuk segi empat. Tulisan serupa juga ditemukan di Candi Padas Gunung Kawi yang berbunyi "haji lumahing jalu" dan pada candi di sebelahnya terdapat tulisan "rwa ta (a) nak ira". Berdasarkan tipe tulisan ini diduga berasal dari abad ke 11 Masehi. Atas dasar bukti-bukti itu dapat dikatakan bahwa Goa Gajah pada abad ke 11 Masehi sudah merupakan tempat kegiatan agama Siwa. Relief yang terpahat di dinding muka Goa Gajah adalah pahatan yang menyerupai alam pegunungan dengan berbagai pepohonan dan binatang yang menandakan pertapaan itu berada di pegunungan dengan hutan yang lebat dengan berbagai binatang, hal yang sama seperti pada pertapaan Kunjarakunja di India selatan. Di atas lubang gua dihiasi pahatan kala yang berfungsi untuk menjaga kesucian dan memberikan perlindungan tempat pertapaan tersebut. Pada tahun 1923 Goa Gajah baru diketahui keberadaannya di mana sebelumnya tertutup oleh semak belukar. Di dalam Goa Gajah terdapat 13 ceruk, 4 ceruk berada pada lorong masuk dan sisanya berada di dalam gua, yang berfungsi untuk menaruh arca pujaan bersama alat-alat ritual. Arca Ganesha terletak di ceruk sebelah barat dan arca Trilingga terletak di ceruk sebelah timur. Dewa Ganesha adalah seorang putra Dewa Siwa, yaitu dewa penolak mara bahaya sehingga disebut dewa Wighnapati. Selain itu juga disebut dewa kearifan dan dewa kebijaksanaan dan pada saat itu disebut Winayaka. Dewa Ekadanta yaitu dewa yang bertaring satu karena satu taringnya patah ketika dipakai senjata saat berperang melawan raksasa Nilarudraka. Sikap duduk Dewa Ganesha yang mempertemukan jari-jari kakinya yang disebut wirasana melambangkan keprawiraan, genitri atau tasbih yang merupakan jalinan butir-butir ilmu pengetahuan. Patahan taring yang ada di tangan kanan merupakan simbol patahnya keraksasaan dan mangkok yang berisi air di tangan kiri yang dihisap dengan belalainya, melambangkan bahwa ilmu pengetahuan harus dipelajari dan dicari. Sedangkan parasu atau kapak merupakan untuk menolak bahaya. Sedangkan Trilingga dalam satu lapik yang dikelilingi oleh 8 lingga kecil merupakan inti pemujaan dewa Siwa dalam aspek vertikal, yaitu Dewa Siwa, Sada Siwa, dan Parama Siwa. Delapan lingga kecil yang mengelilinginya ditafsirkan sebagai simbol dari Astadewata yaitu delapan aspek dari Siwa seperti dewa Iswara, dewa Brahma, dewa Mahadewa, dewa Wisnu, dewa Mahesora, dewa Rudra, dewa Sangkara, dan dewa Sambu. Dan bila ditambah satu lagi yaitu dewa Siwa ditengah-tengah maka akan menjadi Nawa Sanga Dewata. Di bagian luar gua ini terdapat kolam dengan pancuran yang merupakan tempat mengambil air suci untuk keperluan upacara. Kolam yang pada mulanya tertimbun, baru ditemukan pada tahun 1954 oleh Krijgsman dari Dinas Purbakala saat itu. Dan arca-arca yang terdapat pada pancuran merupakan arca bidadari-bidadari yang mungkin jumlah sebenarnya ada 7 buah tetapi hanya ditemukan 5 buah. Arca-arca itu terbagi dalam 2 kelompok, yang masing-masing ada 3 pancuran berjejer dan satu di tengah-tengah tidak ada. Tujuh pancuran sebagai tempat mengambil air suci mengambil konsep 'sapta tirta' yaitu 7 air suci yang memiliki nilai kesucian sama dengan 'sapta nadi' yaitu 7 sungai yang disucikan di India antara lain sungai Gangga, sungai Sindhu, sungai Saraswati, sungai Yamuna, sungai Godawari, sungai Serayu, dan sungai Darmada. Pada saat ini, peninggalan purbakala Goa Gajah menjadi sebuah pura yaitu Pura Goa Gajah yang diayomi oleh masyarakat setempat.

Rabu, 02 Maret 2011

SUKAWATI



Berikut informasi tentang tempat wisata di Bali :: objek wisata pasar seni Sukawati, Bali. Obyek wisata pasar Seni Sukawati merupakan sebuah pasar yang sangat terkenal di Bali karena menjual pakaian-pakaian dan barang-barang seni khas Bali dengan harga murah.

Barang-barang yang di tawarkan di pasar sukawati spt; baju kemeja, T-shirt, sarong pantai yang disablon dengan ukiran atau gambaran seni dari Bali, patung-patung, lukisan, tas, dompet, payung, sandal, lukisan dan barang kerajinan tangan lainnya. Sangat pas sekali bagi yang mau membeli oleh-oleh chiri khas produsi Bali.
Pasar tradisional ini terletak di Kabupaten Gianyar, 20 km ke belah timur kota Denpasar / 30 km dari kawasan wisata Kuta.

UBUD



Ubud adalah sebuah kota yang luar biasa di tengah-tengah pulau Bali. Selama lebih dari satu abad Ubud dikenal sebagai kota seni, musik dan tari. Hotel bintang lima dan gedung apartemen banyak terdapat di pinggiran, menghadap ke daerah yang paling strategi untuk di lihat di Bali Namun, Ubud masih populer dengan Back magicnya, mistik dan semua yang berhubungan dengan ilmu hitamnya.
Jika mencari kebudayaan, kenyamanan ubud merupakan pilihan yang tepat. Karena Di Ubud terkenal di antara para wisatawan mancanegara karena lokasi ini terletak di antara sawah dan hutan yang terletak di antara jurang-jurang gunung yang membuat alam sangat indah. Selain itu Ubud dikenal karena seni dan budaya yang berkembang sangat pesat dan maju. Denyut nadi kehidupan masyarakat Ubud tidak bisa dilepaskan dari kesenian. Di sini banyak pula terdapat galeri-galeri seni, serta arena pertunjukan musik dan tari yang digelar setiap malam secara bergantian di segala penjuru desa.
Ubud memiliki kawasan wisata yang sangat beragam, dari wisata wana hingga wisata tirta tersebar di kawasan Ubud, diantaranya adalah:
Museum Puri Lukisan
Museum Puri Lukisan merupakan sebuah museum seni rupa pertama, yang dikelola oleh swasta, di Bali. Diprakarsai oleh Cokorda Gede Agung Sukawati, I Gusti Nyoman Lempad serta seniman asing yang menetap di Ubud, Rudolf Bonnet. Berdiri pada 31 Januari 1956 dibawah naungan Yayasan Ratna Warta, dan di buka secara resmi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Yamin.
Di museum ini bisa dinikmati perkembangan seni rupa di Ubud, baik seni lukis maupun seni pahat. Beberapa karya dari para seniman asing yang berkarya di Ubud seperti: Rudolf Bonnet, Walter Spies, Arie Smit serta maestro lokal seperti I Gusti Nyoman Lempad, I Gusti Made Deblog, Ida Bagus Made dan yang lainnya. Termasuk juga karya seni rupa pada masa Pita Maha.
Museum Rudana dan Rudana Fine Art Gallery
Museum Rudana adalah sebuah museum seni yang berlokasi di Ubud, Bali, yang didirikan oleh Nyoman Rudana, seorang kolektor lukisan yang juga duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mewakili Propinsi Bali periode 2004 2009 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto tanggal 26 Desember 1995. Museum ini menyimpan lebih dari 400 buah lukisan dan patung hasil karya para seniman, baik dari Bali, seniman Indonesia di luar Bali maupun karya para seniman asing yang menjadikan Bali sebagai tempatnya berkarya. Berada dalam satu kompleks, berdiri Rudana Fine Art Gallery yang didirikan pada tahun 1978 dan merupakan cikal bakal berdirinya Museum Rudana.
Puri Agung Ubud
Puri Agung Ubud terletak tepat di jantung kota Ubud. Merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Ubud pada zaman dahulu, serta sebagai pusat kegiatan seni budaya dan adat, yang diadakan di tepat di depan puri. Puri Ubud masih memiliki tata ruang dan bangunan yang dipertahankan seperti aslinya. Di halaman depan, setelah pintu gerbang, terdapat area yang disebut Ancak Saji. Disini seminggu sekali diadakan pertunjukan seni tari, bagi wisatawan. Dan setiap hari, dilaksanakan latihan gamelan dari berbagai kelompok seni musik yang ada di Ubud. Semua aktivitas seni semakin mengentalkan suasana Ubud sebagai sebuah desa yang berwawasan kesenian.
Wanara Wana
Wanara Wana atau Hutan Kera, (lebih dikenal dengan Monkey Forest) merupakan kawasan hutan sakral yang terdapat di kawasan Ubud, tepatnya masuk ke dalam wilayah desa adat Padangtegal, Ubud. Di hutan ini terdapat sekawanan kera yang jumlahnya ratusan, yang telah menghuni kawasan ini selama ratusan tahun. Di kawasan ini terdapat pula Pura Dalem Padangtegal, yang didirikan pada awal abad ke-20. Pura tersebut memiliki arsitektur serta ornamen yang sangat kuno dan artistik. Anda juga bisa mencari mata air suci di bawah Patung Komodo yg tersembunyi, yg mana bila diminum, dipecaya dapat menyembuhkan segala jenis penyakit.
Arung Jeram
Di wilayah barat Ubud, terdapat Tukad (Kali) Ayung. Di sungai ini banyak aktivitas wisata tirta, di antaranya adalah arung jeram dan berkayak. Terdapat beberapa jasa wisata tirta yang menawarkan layanan ini. Selain wisata tirta, di sepanjang tebing Tukad Ayung juga memiliki pemandangan alam yang memikat, dan terdapat puluhan hotel berbintang.

TAMAN AYUN

Taman ayun terletak di desa Mengwi Badung, sekitar 18 km barat laut Denpasar (atau 25 menit jika berkendaraan) yang di bangun oleh I Gusti Agung Anom sebgai salah satu Pura Terindah di Bali

 

Pura Taman Ayun Bali, dalam bahasa indonesia Taman Ayun Berarti Taman Yang Indah. Di kelilingi kolam yang indah yang konon dulunya dipakai jalur menuju tempat - tempat raja dengan mengunakan perahu kecil. Pura Taman Ayun dibangun pada abad 17 (konon dibangun tahun 1634) oleh raja pertama Kerajaan Mengwi Tjokerda Sakti Blambangan dengan arsitek yang berasal dari cina. Awalnya pura ini didirikan karena pura2 yang saat itu tersedia jaraknya terlalu jauh untuk dijangkau oleh masyarakat Mengwi.
Pura Taman Ayun dibangun dengan tiga fungsi. pertama sebagai Pura penyawangan/pengayatan sehingga masyarakat Mengwi yang ingin sembahyang ke pura2 besar seperti Besakih, Batukaru, dan Batur cukup datang ke pura ini. kedua, sebagai pemersatu dari masyarakat dengan beberapa garis keturunan yang sama2 beribadah ditempat ini. dan ketiga pura ini memiliki fungsi ekonomi karena kolam yang mengelilingi pura jg dipakai sebagai air irigasi untuk mengairi sawah2 di sekitar pura. keberadaan pura ini, oleh masyarakat dan pemerintah setempat diajukan ke The World Heritage Center (UNESCO) untuk dijadikan salah satu world heritage / warisan budaya dunia, dimana hasilnya dapat diketahui sekitar Feb 2007 – Juni 2008.
Pura Taman Ayun adalah Pura lbu (Paibon) bagi kerajaan Mengwi. Setiap 210 hari tepatnya setiap "Selasa Kliwon Medangsia" (Menurut perhitungan tahun Saka) segenap masyarakat Mengwi merayakan piodalan selama beberapa hari memuja Tuhan dengan segala manifestasinya.
Pura ini hancur karena gempa bumi hebat yang terjadi pada tahun 1917 dan tidak sempat dipugar hingga tahun 1950. Candi bentar dan tugu yang tingginya mencapai 16 meter di halaman bagian dalam Pura tersebut dibangun sesuai arsitektur Jawa, sedangkan candi yg kecil berupa tempat duduk dari batu berjumlah 64 buah merupakan tugu leluhur jaman megalitikum untuk mengenang para ksatria yang gugur dalam perang.
Candi ini dikelilingi oleh kolam dan diatur pada 3 tingkat yang berbeda, halaman dalam di bagian atas memiliki kolam sendiri. Senyawa batin lengkap dengan meru megah'sdan candi. Seperti banyak orang yang tahu semakin tinggi meru itu yang lebih penting. Jumlah atap selalu angka ganjil dengan 11 kemungkinan maksimum.
Ada 3 merus sangat penting menghormati 3 gunung yang paling penting di Bali, dengan meru 11 berjenjang mewakili Gunung Agung dan Gunung Batkaru dan meru 9 beratap merupakan Gunung Batur. Hal ini dimungkinkan untuk mengunjungi candi dengan santai dalam waktu satu jam atau kurang.
Wisatawan domestik dan asing yang ingin memasuki areal pura dikenakan tiket masuk Rp 3.000 untuk Domestik maupun Wisatawan Asing. Wisatawan yang datang ke tempat ini juga bisa menyaksikan Keindahan pura Taman Ayun yang di kelilingi oleh Kolamnya.

KUTA

 PANTAI KUTA

 
Kuta yang terletak di bagian selatan pulau Bali, merupakan salah satu cikal bakal perkembangan pariwisata Bali. Dulunya tempat ini merupakan perkampungan nelayan Bali dan seiring berkembangnya pariwisata Indonesia dan Bali khususnya, penduduk lokal mulai menyewakan rumah pribadi untuk disewakan sebagai tempat penginapan.


Sekarang kawasan Kuta telah berkembang menjadi ikon pariwisata Bali atau lebih dikenal dengan sebutan International city karena merupakan tempat bertemunya wisatawan dari seluruh dunia dan juga wisatawan lokal.

Dilihat dari segi fasilitas Kuta memiliki fasilitas yang lengkap. Penginapan atau hotel, restoran, spa dan pendukung pariwisata lainnya banyak ter dapat di sini. Pantai merupakan tempat wisata yang banyak dipilih untuk menghabiskan liburan selama di Kuta. Pantai dengan pasir putih ini dipilih sebagai tempat olahraga surfing dan juga sangat cocok untuk tempat bersantai sambil menantikan indahnya sunset pantai Kuta. Tidak salah ribuan wisatawan selalu memadati pantai ini.
Atraksi lain yang bisa dinikmati di Kuta diantaranya waterbom bali, Bali Slingsot atau juga Bungy Jumping.

GWK ( GARUDA WISNU KENCANA)

 GWK (GARUDA WISNU KENCANA)

Patung Garuda Wisnu Kencana berlokasi di Bukit Unggasan - Jimbaran, Bali. Patung ini merupakan karya pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta. Monumen ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia.

Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pemelihara (Sthiti), mengendarai burung Garuda. Tokoh Garuda dapat dilihat di kisah Garuda & Kerajaannya yang berkisah mengenai rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.

Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. Jika pembangunannya selesai, patung ini akan menjadi patung terbesar di dunia dan mengalahkan Patung Liberty.

Patung Garuda Wisnu Kencana berlokasi di Bukit Unggasan - Jimbaran, Bali. Patung ini merupakan karya pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta. Monumen ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia.

Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pemelihara (Sthiti), mengendarai burung Garuda. Tokoh Garuda dapat dilihat di kisah Garuda & Kerajaannya yang berkisah mengenai rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.

Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. Jika pembangunannya selesai, patung ini akan menjadi patung terbesar di dunia dan mengalahkan Patung Liberty.
GWK (GARUDA WISNU KENCANA)

Terletak diatas dataraan tinggi batu kapur padas dan menatap kawasan wisata dipesisir selatan Bali, Garuda Wisnu Kencana Cultural Park adalah jendela seni dan budaya Pulau Dewata yang memiliki latar belakang alami serta panorama yang sangat mengagumkan. Dengan jarak tempuh 15 menit dari Pelabuhan Udara dan kurang dari satu jam dari lokasi perhotelan utama, GWK menjadi salah satu tujuan utama untuk berbagai pertunjukan kesenian, pameran dan konferensi ataupun kunjungan santai bahkan kunjungan spiritual

Kawasan seluas 250 hektar ini merangkum berbagai kegiatan seni budaya, tempat pertunjukan serta berbagai layanan tata boga. Sebagaimana istana-istana Bali pada jaman dahulu, pengunjung GW K akan menyaksikan kemegahan monumental dan kekhusukan spiritual yang mana kesemuanya disempurnakan dengan sentuhan modern dengan fasilitas dan pelayanan yang tepat guna. Kendatipun anda datang sebagai bagian dari ribuan pengunjung sebuah event kebudayaan ataupun seorang diri untuk menikmati sekedar hidangan ringan dan minuman sembari menyaksikan matahari terbenam, anda akan merasakan keindahan alam dan budaya Bali serta keramah-tamahan penduduknya.

TEMPAT UNTUK BERBAGAI KESEMPATAN
Dengan curah hujan yang relatif rendah namun terbuka untuk dapat menikmati hembusan angin tropis, Fasilitas yang dimiliki GWK menjadi sangat ideal. Amphitheatre dengan kapasitas 800 tempat duduk dan tatanan acoustic kelas satu, merupakan tempat yang tak tertandingi untuk pagelaran seni budaya. Lotus Pond yang dikelilingi pilar-pilar batu cadas serta latar belakang patung kepala Burung Garuda menjadikan areal berkapasitas 7500 orang ini sangat dramatis untuk berbagai perhelatan akbar. Sebagaimana arena upacara desa-desa di Bali, Street Theatre merupakan tempat yang sangat tepat untuk berbagai prosesi, fashion show dan berbagai pertunjukan bergerak. Tempat untuk beramah-tamah yang ideal adalah Plaza Kura-kura, yang memiliki kapasitas sampai 200 orang. Sebagai tambahan, yang terbuka untuk umum, Exhibition Gallery yang memiliki luas 200m2 terdapat 10m2 halaman terbuka di dalamnya

DREAMLAND BALI

Dreamland

Dreamland berada di Desa Pecatu, Kabupaten Badung, yang terletak di bagian selatan Pulau Bali. Anda dapat mencapai pantai ini sekitar 30 menit dari Pantai Kuta ke arah jimbaran. Pantai yang masih asri dan alami ini terletak di ujung selatan Badung Selatan. Anda akan menjumpai pantai ini dalam perjalanan menuju pura terkenal di Bali yaitu Pura Uluwatu.
Kumpulan.Info Video:
Pantai Dreamland, Bali, Indonesia
Anda mungkin bingung mengapa pantai ini disebut Dreamland? Pantai lainnya di Bali menggunakan nama lokal, sedangkan pantai yang satu ini menggunakan bahasa Inggris yaitu dreamland yang berarti tanah impian.
Ternyata ada asal-usulnya. Konon, pantai ini dinamakan Dreamland karena di wilayah Pecatu sempat akan dibangun salah satu kawasan pusat wisata terbesar dan terunik di Asia Tenggara. Selain itu, di sana juga akan dibangun resor superluks yang dipadukan dengan kawasan wisata yang menonjolkan keindahan dan keaslian alam serta pelestarian lingkungan hidup. Sebelumnya daerah ini adalah daerah tandus dan gersang.
Pada saat krisis moneter tahun 1998, mega proyek ini terbengkalai. Namun, karena penduduk setempat sangat berharap agar proyek ini selesai, dengan harapan mereka bisa beralih ke bisnis pariwisata dari pertanian, maka mereka menamakan tempat ini sebagai tanah impian yang dalam bahasa Inggris disebut dreamland. Sejak itulah kawasan ini dinamakan Dreamland.

Keindahan Pantai Dreamland

Sewaktu Anda memasuki kawasan wisata Pantai Dreamland, mata Anda akan terpesona dengan keindahan pantai ini. Daerah yang berbukit dan bertebing membuat Anda melihat seolah-olah daerah pantai lebih rendah pada laut. Dreamland merupakan pantai yang dikelilingi oleh tebing-tebing yang menjulang tinggi serta batu karang yang berukuran besar.
Sewaktu Anda menuruni bebatuan dan anak tangga menuju pantai ini, Anda akan terpukau dengan pemandangan tebing batu yang di atasnya terdapat padang rumput yang hijau yang cukup tinggi. Banyak wisatawan asing maupun lokal yang senang menikmati di daerah padang rumput itu.
Daerah Pantai Dreamland juga sangat memikat mata. Anda akan terpikat oleh hamparan pasir coklat keputihan yang bersih dengan celah karang yang terjal. Anda dapat menikmati keindahan matahari tenggelam atau sunset di area pantai sempit yang tepat berada di bawah dinding karang yang curam.
Laut di kawasan Dreamland juga memiliki ombak yang tinggi dan besar. Oleh karena itu, banyak peselancar senang berselancar di pantai ini. Dreamland juga menjadi salah satu tempat tujuan wisata surfing di Bali.

Fasilitas di Pantai Dreamland

DreamlandAnda dapat menyewa payung yang disediakan di sepanjang pantai ini untuk menghindari teriknya matahari. Apabila Anda ingin berenang namun tidak membawa baju ganti, Anda dapat membeli di area wisata Dreamland. Setelah menuruni anak tangga, sederetan pedagang baju akan menawari Anda barang dagangan mereka. Selain itu juga tersedia beberapa toko yang menjual makanan dan minuman.
Selain itu, di sini juga tersedia fasilitas MCK jika Anda ingin berganti pakaian maupun mandi. Namun tarifnya cukup mahal meski hanya untuk sekadar buang air kecil di daerah ini.
Jika Anda ingin menginap, di daerah Dreamland terdapat puluhan resort dan vila yang berdiri sebagai pendukung pariwisata yang terus bergeliat di Pantai Dreamland. Beberapa resor dan vila berdiri di atas tebing sehingga Anda dapat menikmati pemandangan pantai yang indah dari atas tebing.
Menurut pemandu wisata di sana, Dreamland merupakan satu-satunya tempat di Bali yang menggunakan Hukum Internasional. Sehingga aturan yang berlaku di pantai ini lebih bebas. Pengunjung dapat mengkonsumsi alkohol ataupun para wanita dapat bertelanjang dada di pantai ini tanpa dikenai sanksi.

Wisata Dreamland sebagai Tanah Impian

Pasir yang berwarna coklat cerah keputihan yang bersih, tebing tinggi yang indah, juga air laut yang biru, membuat banyak para wisatawan untuk datang ke pantai yang pernah disponsori oleh Tommy Suharto ini. Meski belum setenar Pantai Kuta, Dreamland atau "tanah impian" diperkirakan akan membuat para wisatawan semakin banyak datang ke pantai ini. Berbagai fasilitas pariwisata mulai tersedia di wilayah ini, dari vila, resor, tempat belanja, mal, hingga lapangan golf. Ya, Pantai Dreamland karena keunikannya menambah satu lagi daerah wisata pantai yang menawan di Pulau Bali.

Selasa, 01 Maret 2011

TENGANAN

 

 
 
Desa Tenganan atau dikenal dengan Tenganan Pegeringsingan, merupakan salah satu dari sejumlah desa kuno di Pulau Bali. Pola kehidupan masyarakatnya mencerminkan kebudayaan dan adat istiadat desa Bali Aga ( pra Hindu ) yang berbeda dari desa-desa lain di Bali. Karenanya Desa Tenganan dikembangkan sebagai salah satu obyek dan daya tarik wisata budaya.

Lokasi Desa Tenganan Pegeringsingan terletak di Kecamatan Manggis, sekitar 17 km jaraknya dari Kota Amlapura – ibukota kabupaten –, 5 km dari kawasan pariwisata Candidasa, dan sekitar 65 km dari Kota Denpasar.

Sebagai obyek wisata budaya, Desa Tenganan memiliki banyak keunikan dan kekhasan yang menarik untuk dilihat dan dipahami. Dari sistem kemasyarakatan yang dikembangkan, bahwa masyarakat Desa Tenganan terdiri dari penduduk asli desa setempat. Hal ini disebabkan karena sistem perkawinan yang dianut adalah sistem parental dimana perempuan dan laki-laki dalam keluarga memiliki derajat yang sama dan berhak menjadi ahli waris.

Hal ini berbeda dengan sistem kekeluargaan yang dianut oleh masyarakat di Bali pada umumnya.Di samping itu, mereka juga menganut sistem endogamy dimana masyarakat setempat terikat dalam awig-awig ( hukum adat ) yang mengharuskan pernikahan dilakukan dengan sesama warga Desa Tenganan, karena apabila dilanggar maka warga tersebut tidak diperbolehkan menjadi krama ( warga ) desa, artinya bahwa ia harus keluar dari Desa Tenganan.
Daya tarik lain yang dimiliki Desa Tenganan adalah tradisi ritual Mekaré-karé atau yang lebih dikenal dengan “perang pandan”. Mekaré-karé merupakan bagian puncak dari prosesi rangkaian upacara Ngusaba Sambah yang digelar pada setiap Bulan Juni yang berlangsung selama 30 hari.

Selama 1 bulan itu, Mekaré-karé berlangsung sebanyak 2-4 kali dan setiap kali digelar akan dihaturkan sesajen kepada para leluhur. Mekaré-karé atau “perang pandan” diikuti para lelaki dari usia anak-anak sampai orang-orang tua. Sesuai namanya, maka sarana yang dipergunakan adalah daun pandan yang dipotong-potong sepanjang ±30 cm sebagai senjata dan tameng yang berfungsi untuk menangkis serangan lawan dari geretan duri pandan. Luka yang diakibatkan oleh geretan duri pandan akan dibalur dengan penawar yang dibuat dari ramuan umbi-umbian, seperti laos, kunyit, dan lain-lain.

Mekaré-karé pada hakekatnya sama maknanya dengan upacara tabuh rah yang lazim dilakukan oleh umat Hindu di Bali ketika melangsungkan upacara keagamaan. Dalam upacara Mekaré-karé selalu diiringi dengan tetabuhan khas Desa Tenganan, yaitu gamelan selonding.

Keunikan lain yang dimiliki oleh Desa Tenganan yang tidak dimiliki oleh daerah lainya di Bali bahkan di Indonesia adalah kerajinan tenun double ikat kain Gringsing. Kata Gringsing itu sendiri berasal dari kata “gering” yang berarti sakit atau musibah, dan “sing” yang artinya tidak, maka secara keseluruhan gringsing diartikan sebagai penolak bala.
Proses pembuatan kain gringsing sangatlah unik dan memerlukan waktu yang lama ( sampai 3 tahun ), sehingga keberadaannya menjadi langka dan harganya cukup mahal.

Kain gringsing wajib dimiliki oleh warga Desa Tenganan karena merupakan bagian dari perlengkapn upacara, seperti dalam upacara ngaben ( pembakaran jenazah ) dimana kain gringsing ditempatkan pada pucuk badé ( tempat mengusung mayat ). Selain itu pada upacara potong gigi, gringsing dipergunakan pula sebagai alas bantal. Banyak cerita di masyarakat yang menyebutkan bahwa darah manusia digunakan dalam pemberian warna pada benang unuk memperoleh warna yang diinginkan. Hal ini disebabkan karena kain gringsing memang didominasi oleh warna merah. Namun yang sebenarnya adalah bahwa bahan-bahan pewarna dalam pembuatan kain gringsing berasal dari getah-getah kayu tertentu dan biji kemiri yang diramu sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai pewarna.

Tidak banyak yang mengetahui bahwa keindahan alam Desa Tenganan berpotensi sebagai wisata alternatif jalur trekking dengan melewati jalan desa, perbukitan, dan juga hamparan sawah penduduk. Rute pendek jalur trekking ini dapat ditempuh dalam waktu ±3-4 jam.

7 HARI 6 MALAM


Paket Tour Murah 7 hari 6 Malam di Bali

Bali terkenal dengan obyek wisata dan tarian tradisionalnya . jika anda berlibur ke bali , jangan lupa untuk mengunjungi obyek obyek wisata tersebut . untuk memudahkan informasi tersebut ,semua sudah kami rangkum dalam paket tour murah 7 hari di bali.
Nikmati jalan jalan ke bali anda dengan mengikuti program tour murah dari tourmurahbali.com . dalam paket tour murah 7 hari di bali ini , anda bisa menikmati beberapa pilihan hotel / akomodasi , tour keliling bali dengan kendaraan yang nyaman serta guide yang sudah berpengalaman . kunjungi obyek obyek wisata yang menarik seperti menonton tarian barong di ubud , kintamani volcano tour , tampak siring , juga pura besakih ( Pura terbesar di bali ) , dan obyek obyek wisata lainya ...
RENCANA PERJALANAN
Hari 01 : Jemput di Airport & Acara Bebas
Dijemput di Airport , diantar ke hotel untuk check in. Acara bebas dan istirahat.
(Termasuk : Transport AC pariwisata, luggage van untuk 20 pax-up dan guide services)
Hari 02 : Barong Dance & Kintamani Full Day Tour
Sarapan pagi di hotel, menonton pertunjukan tari Barong, singgah di Galuh sebagai pusat batik dan souvenir Bali, dilanjutkan dengan Celuk sebagai pusat kerajinan perak. Mengunjungi obyek wisata Goa Gajah, tempat pertapaan Hindu dan Budha peninggalan abad ke-11, dan langsung beranjak menuju Kintamani. Makan siang di Batur Kintamani restaurant sambil menikmati keindahan Danau dan Gunung Batur. Perjalanan dilanjutkan menuju Pura Tirtha Empul Tampaksiring yang terkenal dengan sumber air suci. Singgah di Sukawati, pasar lokal yang menyediakan barang-barang kerajinan dengan harga murah. Beranjak menuju Madania restaurant untuk menikmati makan malam. Kembali ke hotel dan istirahat.
(Termasuk : Transport AC pariwisata, guide , entrance fees & donations, tiket pertunjukan tari Barong, biaya makan siang serta makan malam )

Hari 03 : Bedugul & Tanah Lot Full Day Tour
Sarapan pagi di hotel, tour dimulai dengan mengunjungi Pura Taman Ayun, Pura peninggalan masa kejayaan Raja Mengwi. Dilanjutkan dengan obyek wisata Bedugul untuk melihat keindahan Danau Beratan dan Pura Ulundanunya. Menikmati makan siang di Mentari restaurant Bedugul sambil menyaksikan keindahan panorama alam pegunungan. Beranjak menuju Alas Kedaton, obyek cagar alam & budaya yang terkenal dengan puluhan keranya yang bersahabat. Dilanjutkan dengan Tanah Lot, kawasan pantai selatan yang terkenal dengan keunikan pura ditengah laut dan keindahan sunsetnya. Makan malam disajikan di Pawon Pasundan, kembali ke hotel dan istirahat.
(Termasuk : Transport AC pariwisata, guide service, entrance fees & donations, biaya makan siang serta makan malam)


Hari 04 : Besakih Full Day Tour
Sarapan pagi di hotel, dijemput untuk mengikuti Besakih full day tour. Obyek pertama yang dikunjungi adalah Kertha Gosa, balai peradilan peninggalan kerajaan Klungkung. Beranjak menuju Besakih untuk mengunjungi Pura terbesar di Bali yang terletak di kaki Gunung Agung yang merupakan gunung tertinggi di Bali. Menikmati makan siang di Puri Boga sambil menyaksikan keindahan panorama Bukit Jambul, perbukitan dengan bentuk yang unik di kaki Gunung Agung. Tour dilanjutkan dengan kunjungan ke Pura Goa Lawah, Pura goa yang dijaga oleh ribuan kelelawar yang bergelantungan didinding mulut goa. Diteruskan dengan menyaksikan kehidupan nelayan tradisional dan rutinitas mereka dalam membuat garam dapur di pesisir pantai Kusamba. Sore harinya, beranjak menuju kawasan kuta untuk menikmati makan malam di Akame Restaurant .Kembali ke hotel dan istirahat.
(Termasuk : Transport AC pariwisata, guide services, entrance fees & donations, biaya makan siang serta makan malam)

Hari 05 : Tanjung & Uluwatu Full Day Tour
Sarapan pagi di hotel, mengunjungi pantai Tanjung Benoa Nusa Dua yang terkenal dengan keanekaragaman aktivitas olahraga airnya. Beranjak menuju Garuda Wisnu Kencana Cultural Park, makan siang di Jendela Bali restaurant GWK.Tour dilanjutkan dengan mengunjungi Pura Uluwatu, Pura suci yang terletak di ujung bukit Pecatu. Tour diakhiri dengan acara shoping di Joger, makan malam di Jimbaran cafe ,kembali ke hotel dan istirahat.
(Termasuk : Transport AC pariwisata, guide service, entrance fees & donations, dan biaya makan siang serta makan malam )

Hari 06 :Acara Bebas Sepanjang Hari
Sarapan pagi di hotel, acara bebas sepanjang hari....
( Tidak ada layanan apa - apa dari Kami )

Hari 07 :Acara Bebas & Transfer out
Sarapan pagi di hotel, acara bebas hingga waktu penjemputan tiba. Diantar menuju Airport untuk melakukan penerbangan menuju destinasi berikutnya.
(Termasuk : Transport AC pariwisata, luggage van untuk 20 pax-up dan guide services)
 
HARGA PAKET 7 Hari 6 Malam


bintg
Hotel
Harga Paket Perorang (Sekamar Berdua)
Dalam Indonesia RUPIAH
2 - 3 Orang
4 - 5 Orang
6 - 8 Orang
9 - 15 Orang
16 - 22 Orang
23 - 28 Orang
NON
Maharani II
Kuta

( Standard Room )
2.565.000
2.322.000
2.173.000
2.139.000
1.983.000
1.945.000
NON
Ratna Hotel
Kuta

( Standard Room )
2.845.000
2.522.000
2.473.000
2.447.000
2.282.000
2.241.000
NON
Legian Village Hotel
Legian
( Deluxe )
3.165.000
2.922.000
2.773.000
2.739.000
2.583.000
2.545.000
NON
Karthi Hotel
Kuta
( Deluxe Room)
3.070.000
2.747.000
2.698.000
2.672.000
2.507.000
2.466.000
1
The Harmony Hotel
Legian

(Superior Double Bed)
2.845.000
2.522.000
2.473.000
2.447.000
2.282.000
2.241.000
1
Restu Bali Hotel
Legian

( Standard Room )
3.090.000
2.847.000
2.698.000
2.664.000
2.508.000
2.470.000
1
Fourten Roses Hotel
Legian

( Standard Room )
3.195.000
2.952.000
2.803.000
2.769.000
2.613.000
2.575.000
1
Nathan Hotel
Kuta
(Deluxe Room)
3.015.000
2.872.000
2.623.000
2.589.000
2.433.000
2.395.000
2
Palm Beach Hotel
Kuta
( Standard / Superior )
3.225.000
2.992.000
2.833.000
2.799.000
2.643.000
2.605.000
2
Melasti Beach
Kuta

( Superior Room)
3.165.000
2.922.000
2.773.000
2.739.000
2.583.000
2.545.000
2
Aneka Beach Hotel Kuta
( Standard Room )
2.995.000
2.672.000
2.623.000
2.597.000
2.432.000
2.391.000
2
Casa Padma Hotel
Legian

( Standard Room )
3.165.000
2.922.000
2.773.000
2.739.000
2.583.000
2.545.000
3
Kuta Lagoon Resort
Legian

( Standard / Deluxe )
3.525.000
3.282.000
3.133.000
3.099.000
2.943.000
2.905.000
3
Adi Dharma Hotel
Legian

( Superior Room)
3.315.000
3.090.000
2.923.000
2.889.000
2.733.000
2.695.000
3
Wina Holiday Villa
Kuta

( Superior Room)
3.520.000
3.197.000
3.148.000
3.122.000
2.957.000
2.916.000
3
Kuta Beach Club
Kuta
( Deluxe)
3.820.000
3.497.000
3.448.000
3.422.000
3.257.000
3.216.000
3
The Lokha
Legian

( Superior Room )
3.745.000
3.422.000
3.373.000
3.347.000
3.182.000
3.141.000
4
Aston Hotel
Kuta

( Superior Room )
4.495.000
4.172.000
4.123.000
4.097.000
3.932.000
3.891.000
4
The Vira Hotel
Kuta

(Superior Room )
4.195.000
3.872.000
3.823.000
3.797.000
3.632.000
3.591.000
4
Ramayana Hotel
Kuta

( Deluxe Room )
4.475.000
4.272.000
4.123.000
4.097.000
3.932.000
3.891.000
4
Legian Beach Hotel
Legian

(Superior Front View )
5.225.000
4.922.000
4.873.000
4.847.000
4.682.000
4.641.000
4
Grand Istana Rama
Kuta

( Deluxe Room )
4.585.000
4.262.000
4.213.000
4.187.000
4.022.000
3.981.000
4
The Jayakarta Bali
Legian
( Standard / Deluxe )
3.950.000
3.743.000
3.698.000
3.572.000
3.407.000
3.366.000
4
Santika Hotel
Kuta

( Deluxe Room )
4.625.000
4.322.000
4.273.000
4.247.000
4.082.000
4.041.000
3
Sari Segara Resort
Jimbaran

( Tower Room )
3.400.000
3.077.000
3.028.000
3.002.000
2.837.000
2.796.000
3
Diwangkara Holiday Villa
Sanur

( Superior Room )
3.295.000
2.972.000
2.923.000
2.897.000
2.732.000
2.691.000
4
Sanur Paradise Plaza
Sanur
( Superior Room )
3.880.000
3.557.000
3.508.000
3.482.000
3.317.000
3.276.000
4
Respati Beach Resort
Sanur

( Superior Room )
4.045.000
3.722.000
3.673.000
3.647.000
3.482.000
3.441.000
5
Sanur Beach Hotel
Sanur

( Deluxe Garden View)
4.420.000
4.097.000
4.048.000
4.022.000
3.857.000
3.816.000

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More